Kamis, 30 Juni 2016

Kenali Gejala Mood Swings dan Cara Mengatasinya



Ayunan suasana hati-yang diterjemah bebas dari kata 'Mood Swings'-adalah perubahan mood secara tiba-tiba. Setiap kita pasti pernah merasakan mood swings baik secara sadar maupun tidak. Kita yang ceria penuh gelak tawa tiba-tiba saja mood nya berubah menjadi lebih sensitif, sedih, bahkan marah.

Saat terjadi perubahan mood seperti ini kita jadi tidak fokus belajar atau kerja. Kadang ingin menjerit sekuat-kuatnya, bahkan tidak peduli dengan orang sekitar yang mengajak bicara. Ingin sendiri, berdiam diri, tidak ingin berbicara, ingin ketenangan tanpa suara, ingin melampiaskan amarah, ingin menangis sejadi-jadinya adalah beberapa dampak yang timbul saat mood turun. Bahkan ada sebagian orang yang sangat bersemangat saat mengalami perubahan mood. 

Saya bukan orang yang pakar terkait mood swings. Saya bukan psikolog, yang mana sindrom mood swings ini dikaitkan dengan keadaan psikologis dan mental seseorang. Level mood swings pun bervariasi, dari yang ringan, normal, hingga yang kronis yang butuh bantuan dokter atau psikolog. Moods swing ini juga dikaitkan dengan bipolar, dimana seseorang dapat mengalami perubahan mood secara drastis pada satu masa dan berbahaya bagi dirinya dan orang disekitarnya. Untuk lebih lengkapnya teman-teman boleh google atau baca buku ^_^.

Saya hanya salah satu orang yang kerap mengalami mood swings. Menurut saya, mood swings adalah hal yang menjengkelkan yang akan mengacaukan aktifitas dan produktivitas saya. Saat pekerjaan menumpuk dan mendekati deadline, tiba-tiba saya merasa 'I am not in mood doing this and that'. Nah, kenapa kita bisa mengalami perubahan suasana hati seperti ini? 

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman, baca artikel, dan pengalaman sendiri, saya ingin berbagi sebenarnya apa penyebab mood swing dan bagaimana cara mengatasinya. Setidaknya artikel ini adalah sharing atas apa yang berlaku atas diri saya sendiri dan bagaimana saya mengontrol perubahan mood saya.

Apa sih penyebab mood swing?

Saat mood teman-teman berubah, teman-teman harus tau apa penyebabnya. Berikut adalah beberapa penyebab perubahan mood yang kerap saya alami (dan mungkin juga teman-teman alami).

1. PMS

Khusus bagi wanita, saat mengalami Premenstrual Syndrome (PMS) mereka kerap mengalami perubahan mood. PMS adalah suatu sindrom ketika wanita mendekati masa datang bulannya. Saya selalu mengalaminya setiap bulan saat "tamu" itu akan bertandang. Perubahan mood yang saya alami pun berbeda-beda setiap bulannya. Bulan ini sedih, bulan depan sangat sensitif, bulan depannya lagi menjadi sangat marah. So, kalau teman-teman sedang PMS, hal ini normal terjadi. Tinggal bagaimana kita saja mengontrolnya.

2. Stres

Tumpukan pekerjaan, deadline tugas yang mepet, kondisi keuangan, hubungan percintaan, atau tuntutan melakukan sesuatu dibatas kemampuan kita akan menjadikan kita stres. Tanpa kita sadari, kondisi ini membuat mood kita tidak stabil. Kita jadi sangat marah, ingin melampiaskan amarah, atau kita jadi tidak ingin bicara dengan siapa-siapa dan merasa butuh 'Me Time'. 

3. Lelah dan kurang tidur

Merasa lelah dalam bekerja atau melakukan aktifitas dan jam tidur yang kurang juga penyebab perubahan mood. Saat tubuh sudah menjerit kelelahan dan minta istirahat yang cukup, seringkali kita tiba-tiba tidak bersemangat melakukan apapun. Kita jadi bete dan pasang muka cemberut, menandakan mood sudah terbang hilang melayang.


4. Keinginan yang tidak terwujud

Kadang kita mencoba ikhlas saat keinginan kita tidak terwujud. Mencoba untuk baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak ^^. Saat kita tidak mendapatkan apa yang kita mau, kita kerap mengalami perubahan mood. Kita jadi merasa sedih, bahkan lebih parahnya lagi merasa menjadi orang yang paling menderita di dunia (pengalaman sendiri :)). Mood swings kadang memberikan kita efek yang terlalu berlebihan dalam merasa. Kita jadi terlalu sensitif dan ujung-ujungnya menangis. 


How to manage our mood swings?

Satu hal yang perlu kita ingat, orang-orang tidak suka berada disekitar orang yang sedang badmood. Kita juga merasa tidak nyaman dengan diri sendiri. Jika teman-teman seorang moody, ada baiknya teman-teman tau bagaimana cara mengatasi mood swings ini.

1. Berwudhu dan memperbanyak istighfar

Ini adalah cara paling ampuh dalam mengatasi mood swings. Saat merasa marah, berwudhulah dan perbanyak istighfar. Hati akan terasa lebih tenang.

2. Tidur 

Menurut pengalaman saya pribadi, tidur adalah moodbooster yang paling efektif. Selain dapat menghindari situasi yang tidak diinginkan, tidur juga dapat mengembalikan tenaga yang berkurang. Dengan tidur, bukan berarti kita lari dari masalah. Justru kita merehatkan minda dulu sebentar, sebelum memperbaiki keadaan setelah tubuh fit kembali.

3. Mencari udara segar

Jika teman-teman suka menyendiri saat mood hilang, teman-teman bisa jalan-jalan ditaman atau kedaerah pegunungan yang fresh. Matikan handphone sejenak, nikmati kesendirian bersama alam. Ambil nafas dalam-dalam, tenangkan fikiran, dan coba berpikiran positif atas situasi yang tengah teman-teman alami.

4. Menyanyi 

Sebagian orang ada yang melepaskan stres dan mengembalikan moodnya dengan menyanyi. Atau bisa juga dengan mendengar musik. Yang jelas, lagu yang didengar jangan yang memperburuk suasana, justru yang membuat semangat membakar kembali ^^.

Itu hanya sebagian moodbooster yang biasa saya lakukan kalau sedang badmood. Setiap orang pasti punya moodbooster yang berbeda-beda. Kenali hal apa yang bisa buat teman-teman good mood kembali, dan terapkan. Semoga bermanfaat.

Thanks for reading and dropping by..




Selasa, 28 Juni 2016

Sinetron Indonesia di Rancah Asia

Assalamualaikum. Selamat pagi teman-teman pembaca. Gimana? Bersemangat gak hari ini? Semangat dong kayak saya. Walau rintik-rintik gerimis diluar sana dan cuaca mendukung banget untuk zzzzz tapi saya coba untuk gembira hari ini, walau kondisi kesehatan lumayan drop. Dikantor saya sapa semua staf, 'Good morning. Have a nice day. Wow, nice dress. Good luck', cuma ngucapin frasa simpel kayak gitu dengan senyum sedikit lebar. Menebar keceriaan. Mereka yang lagi sibuk banyak kerjaan, muka cemberut tanda serius, jadi ikut tersenyum dan bisa refresh kembali. You see, one smile changes the world.

Itu cuma paragraf pembuka aja sih. Yang mau dibahas disini tu bukan tentang smile brings you happiness, tapi tentang sinetron Indonesia yang terkenal di rancah Asia. Banyak sinetron Indonesia yang tayang di Malaysia, mungkin kebanyakan dari kita sudah tau itu. But, gimana ceritanya kalau tayang di Thailand? Saya baru tau kalau sinetron kita juga laku di negara gajah putih ini.

Saya iseng nyalain tv tadi pagi pas sahur. Biar sahurnya meriah gitu, soalnya sendirian sih. Kalau sebelum-sebelum ini kan sahurnya ada yang nemenin. Tapi doi nya udah mudik duluan. Walau gak ngerti programnya bahas apaan, yang penting ada suaranya 😄. Pencet-pencet remote nyari siaran yang pas, saya pun terkejut kok ada sinetron Ketika Cinta Bertasbih tayang di TV3 Thailand, pastinya udah di dubbing dengan Bahasa Thai. Mungkin karena lagi bulan Ramadhan, jadi sinetron yang di putar bernuansa religi. Lucu juga sih denger dialog yang udah di dubbing gitu. Tapi at least ngerti gerakan bibirnya ngomong apa.

Menurut saya, sinetron Ketika Cinta Bertasbih ini-walau saya gak ngikutin semua episodenya-adalah sinetron yang mengandung banyak pesan didalamnya. Selain tampil lebih religius, sinetron ini juga menggambarkan bagaimana sepasang suami istri mencari Ridho Ilahi. Layar lebar film yang diangkat dari Novel karangan Habiburrahman El Shirazy juga sukses menuai jutaan penonton di Asia Tenggara. Wajar aja kemudian dijadikan drama series untuk memuaskan hati penggemar pelakon-pelakonnya. Masih ingat kan, film ini terkenal dengan bakso cintanya Azzam (tetiba jadi ngidam bakso) 😂.

So guys, walau miris juga sinetron Indonesia sekarang ceritanya gak ada lesson nya, beberapa sinetron kita ada juga yang sarat pesannya dan laku di negara Asia Tenggara. Saya rasa, kalau kualitas perfilman Indonesia diupgrade, akan lebih banyak film atau sinetron kita akan tayang dinegara Asia lainnya. Ini cuna opini saya-yang siapa lah ini-yang bukan pengamat film tapi peminat nonton film. 😊

Proud to be Indonesian!!
Gimana menurut kamu?

Senin, 27 Juni 2016

Unplanned Trip: Akhirnya Ku Menemukanmu, Samila Beach


Judulnya aja udah unplanned trip. Yah, memang ini jalan-jalan yang dadakan dengan bajet yang super minim tanpa baju ganti dan alat-alat perang lainnya. Ceritanya gini. Tengah hari 25/6/2016, saya dan adik saya yang comel, Didi, berangkat dari Phattalung ke Hat Yai. Niatnya mau anterin Didi mudik ke Malaysia. Udah gitu saya langsung balik lagi ke Phattalung sorenya. Sampai di Hatyai, ternyata tiket bus ke KL sold out. So, we decided to stay one night in Hat Yai dengan duit seadanya sambil nunggu jadwal bus besoknya.

Karna badget yang sangat tipis, ya udah pasti dong kami nyari guesthouse yang murah. Akhirnya kami dapat kamar dengan harga 400bath/malam (sekitar  Rp. 150.000,-) untuk 2 orang. Buat kalian yang pengen liburan ke Hat Yai, bisa stay ke Nam Huat Guesthouse, diseputaran Lee Gardens Plaza. Kamarnya ada AC dan kulkas dan free wifi.

Kami sampai dikamar sekitar jam 3 siang saat perut sudah kukuruyuk (emang ayam jago 😂) minta makan. Ssssttt, kami berdua sama-sama lagi cuti puasa, gak sahur, gak sarapan. So, wajar aja perut nanya, 'niat ngisi aku gak sih? Mau dibiarin kosong sampai kapan? Aku sama hidup kamu tuh sama aja sekarang, kosong. Gak ada yang ngisi'. (curhaaaaat..).

Sambil istirahat sebentar dikamar, kami diskusi mau sewa motor atau mau naik tuk-tuk aja kemana-mana. Setelah hitung sana sini berapa bajet untuk sewa motor dan berapa bajet yang akan habis kalau kami naik tuk-tuk, akhirnya hakim memutuskan untuk sewa motor sajah dengan harga 250bath/hari (sekitar Rp.95.000,-) dengan deposit 1000bath. Tempat sewa motor nya di Cathay Guesthouse (click to show maps), cuma beda satu blok dari tempat kami stay.  Dan ngandelin GPS aja pas mau jalan. Beli internet 100mb doang harga 9bath/24jam. Rekomendasi buat kawan-kawan, ntar sampai di Thailand beli aja simcard 12C (a.k.a One Two Call) harga 50bath (sekitar Rp.20.000,- harga sewaktu-waktu bisa berubah), udah ada pulsa 15bath.

Jalan-jalan kali ini otomatis ketempat-tempat yang gretongan. Cuma 1 tempat aja yang kudu bayar yaitu warung makan. Hahaha
Kami makan siang di Asean Market Hatyai (lebih dikenal dengan Night Market Hatyai). Banyak makanan halal disana. Ada nasi biryani, nasi goreng, nasi putih dan lauk ayam goreng, ayam bakar, tomyum, buah-buahan, manisan buah, sosis, crab stick dll. Saya order nasi biryani dan telur dadar (sesuai selera orang Indonesia) dan coconut milk shake yang diminum berdua. Didi gak order apapun, gak ada sesuai dengan lidah doi. Heran juga dengan si adik, ngakunya backpacker tapi soal makan lumayan cerewet. Ini gak mau, itu gak suka. Pusing juga ngelayan dia. ^_^"


Manisan dan rujak buah kakak-kakak muslimah

Suasana food court
Shopping bazaar Asean night market. Masih banyak gerai yang tutup. Biasanya mulai pada buka lapak pukul 6 sore.
Sambil makan di Night Market, kami diskusi lagi mau kemana selanjutnya. Dan kami memutuskan untuk main ke Samila Beach dan foto sama patung Golden Mermaid. Setelah cek google maps, ternyata jaraknya lumayan jauh sih, 35 KM 50 menitan. Nyerah? Oh, tentu tidak. Udah biasa kok motoran jarak jauh. Dan akhirnya perjalanan pun dimulai dengan senang hati karna perut udah kenyang.

Diperjalanan menuju Samila Beach (tapi Didi nyebut nya Smile Beach) kami ngelewatin Thaksin University Songkhla Campus. Lha saya kerjanya di Thaksin University Phattalung Campus (baca juga Panduan Mengurus Visa Kerja ke Thailand). So, ibarat ngelewatin rumah saudara kandung, tapi gak sempat mampir. 20 menit kemudian.. Wow.. Akhirnya ku menemukanmu, Samila Beach. Mungkin begitu ungkapan yang tepat. Bukan karena lokasinya yang susah dicari, tapi karna udah lama gak liat pantai dan ngerasain angin pantai dengan aroma asinnya yang khas. Dengar deru ombak, nginjak pasir yang lembut, oh surga benar deh pokoknya!



Laut biru bergradasi dengan hijau memang eye catching banget. Sayang kamera henfon gak cukup bagus untuk hasil jepretan laut dan pantainya. Yet, what the eyes saw was more than what camera could capture. Secanggih apapun kamera gak akan bisa nyamain apa yang mata saksikan. Puas jepret sana sini, kami pun bertanya-tanya. Dimanakah gerangan sang patung putri duyung itu? Dan tadaaaaa.. Ternyata patungnya ketutup joglo tempat berteduh ditepi pantai. Merasa penasaran ada kisah apa dibalik mermaid ini, saya pun browsing internet. Lain kali aja ya cerita tentang kisah nya.

Selpie ama Mbak Mermaid yang lagi nguncir rambut
Puas berpose bareng ikon nya Samila Beach ini, hujan pun turun tiba-tiba. Makin lama makin lebat. Apa yang bisa kami lakukan kalau bukan berteduh. Gak papa, hujan mah pembawa berkah ya kan. 
Setelah hujan agak reda, kami pun melanjutkan petualangan. Dijalan pulang kami singgah di Tesco Lotus, beli donat yang lagi diskon (selalu ada kolerasi antara diskon dan wanita 😂). Buy one get one free. Sambil nongki-nongki cantik dan makan donat, tetiba pengen nonton bioskop. Sesekali gitu. Lagian juga selama tinggal dimari belum pernah ke bioskop. Niat pengen nonton Finding Dory, trus kami tanya ke petugasnya.

Enaknya serius banget lho!

Gagal menemukan Dory disini
'Excuse me, is the film with English sub?' tanya saya.

'No, Thai sub only', jawab si abang.

Oh pupus sudah harapan adik, bang! Nampaknya memang adik langganan film download-an aja. ^_^

Udah gitu, kami pun recharge energi dulu. Laper juga cyiiin. Habis maenan ama pantai. Berbekal cerita dari blog orang yang udah pernah main ke Hat Yai, kami pun memutuskan untuk makan malam di Kai Tod Decha & Seafood Restaurant. HALAL. Makan disini lumayan mahal (ya mahils buat unprepared budget traveler kayak kami ini). Gak nyangka makan berdua sampe 500 bath (Rp.200.000,-). Tapi gak nyesel juga karna rasanya emang enak banget. Kami order 1 porsi tomyum campur (nih baru seleranya Farah), 1 porsi kepiting goreng Thai Chili Black Pepper, 1 porsi telur dadar, 2 porsi nasi putih, air sirup bandung, dan es teh tarik. Karna kenyang banget, Didi gak habis makan Tomyum nya. Kami minta dibungkus untuk bekal sarapan besok. Kan kudu hemat, gak boleh mubazir, udah bayar mahal juga ^_^'.. 


Es teh tarik dan si pinky sirup bandung

Tomyum campur isi udang, sotong, daging ayam, dan jamur. 

Fried Crab with Thai Chili and Black Pepper  Kepitingnya digoreng gitu. Sedap! Tadinya kirain harganya 75 bath doang, rupanya 200 bath (Rp. 77.000,-) cyiiin..

Telor dadar aja enak dan lebar banget. Tapi mahal sih menurut kami. 60bath (Rp.23.000,-). Gila gak sih harganya.
Kenyang, balik hotel, tidur. Zzzzz

Hari berikutnya (26/6/2016) kami check out dari hotel pukul 10 pagi dan nitip koper di lobi sama resepsionis. Tujuan kami hari ini adalah Kim Yong Market yang konon katanya shopping center yang menjual barang-barang impor dari Indonesia dan Malaysia. Harganya memang lumayan mahal. Pasar Baru Bandung jauh lebih murah, guys. Masa kemeja biasa aja harganya sampe Rp. 250.000,- kalau di konvert ke kurs kita. Tetiba jadi rindu pengen ke Bandung lagi. Di Kim Yong Market banyak yang jual oleh-oleh khas Thailand (sotong kering), buah-buahan, pakaian, tas dan sepatu. Kosmetik juga ada. 
Oleh-oleh khas Thailand. Kacang-kacangan dan sotong kering. Ada juga coklat produksi Malaysia.
Kemana-mana ya kerjaannya selfie gini.
Udah puas liat-liat doang (memang gak niat belanja), kami pun cari warung makan. Niatnya order nasi putih aja 2 porsi trus makan dengan Tomyum yang dibungkus semalam. Search-search di google maps dan puter-puter nyari warung makan halal tapi gak ketemu-ketemu, akhirnya give up. Balik lagi ke restoran semalam even tau harganya mahils. Kali ini order nasi putih dan telur dadar doang.

Lagi asik makan, eh hujan lagi. Padahal niatnya pengen main ke Hat Yai Municipal Park dan ke Central Festival. Waktunya mepet banget sebenarnya. Motor harus dibalikin jam 4 sore. Karna hujan makin lebat, kami cuma bisa nongkrong di Central Plaza dan Lee Gardens Plaza. Yah, namanya nya juga eMall pasti barang yang dijual adalah barang-barang branded dan mahils. Lee Gardens Plaza lumayan bersahabat harganya. Saya beli satu dompet (soalnya udah bertahun-tahun gak pernah pake dompet) seharga Rp. 120.000,-. Terpaksa korbanin jatah jajan bulan ini demi dompet yang udah klik di hati.


Pengennya pinjem tuh payung pajangan di Central Plaza. Terus bisa ngojek payung. Mayan, pas banget lagi hujan.

Banyak barang jajaan lesehan di Lee Garden Plaza
 Pas udah agak reda hujannya, kami pun keluar dari tempat berteduh kami dan jalan-jalan diseputaran Lee Gardens Plaza. Didi pengen minum Sta***cks, tapi saya nya gak ijinin. Produk ini saya boikot. ^_^. Karna kesian liat Didi kehausan, saya jajanin deh es teh susu Cha Phayom. Doi terpaksa minum ikhlas gak ikhlas.

Suruh doi duduk depan cafe Sta***cks walau minumnya es teh susu doang. At least dapat aura suasananya. hehehehe
Jadi intinya hari itu tuh gak sempat ke Hat Yai Municipal Park dan Central Festival. Jam 4 sore kami harus ngembaliin motor dan saya harus balik ke Phattalung. Saya naik ojek ke stasiun van dan saya ambil last van ke Pa Payom jam 4.30. Sedangkan Didi jadwal bus nya jam 6 sore. Kami berpisah depan Lee Gardens Plaza. Sampai ketemu lagi kesayangan. Jangan kapok main ke Thailand ya..

So guys, rekomendasi buat kamu yang mau wisata ke Hat Yai, baiknya sewa motor aja. Lebih hemat dan kamu bebas kemana aja. ^_^

Thank you for reading and dropping by.. Tunggu cerita selanjutnya ya.. :D



Jumat, 24 Juni 2016

6 Ways to Survive in New Environment

Image by Google

Living in a new country with a new environment is not easy. You will deal with new people, new culture, or even new whether. When you have to move to the country that you don't understand their language at all, it means you are facing a big challenge in front of you. You are walking through great adventure in your life. Take a deep breath, just go through it. Of course, being in new environment demands you to be adaptable. However, some people might not adapt themselves as soon as the expectation. 

Yet, you don't need to worry too much. You only need to make yourself as comfortable as you can during living in foreigner country, whether for short or for long time period. Let me share you my experiences. I am 27 yo and I am an Indonesian. I just moved to Thailand for about one month ago (read also Panduan Mengusrus Visa Kerja ke Thailand). For sure, I encountered many difficulties in living there, especially when I have to deal with Thai language. I feel like an alien. I can't understand what they speak to each other. Simple words, I can't enjoy my new living environment. 

Through this situation, then I learn something. I learn how to survive and make myself comfortable being around them. Here I share you 6 tips to survive in new environment. 

1. Identify what usually you do to make yourself happy

When you start living in a new place, soon you need to realize what things usually you do in your old places to make you happy. If it is possible, you can apply it in your new environment. For example, if you like to make some exercises or jogging, go out and find gym or park. Or, if you like singing, find Karaoke box, then express yourself. But, how about if there's no place like that in your new place?

2. Identify new things that can make you happier than before

Trying to make yourself happy with new things. You need to explore beyond yourself. Try to challenge yourself and go out from your comfort zone. You can try to go to rafting with your new friends, or you can simply go to traditional market and try to communicate new words you have learned. Make a regular challenge-from an easy mission up to a difficult even more difficult one-for yourself. You will feel happier when you are successful enough to accomplish that mission. 

3. Set your new daily routines

When you move to a new place, you need to change your routines. It is because you need to adapt yourself with your new duties including working or studying. What you need to do to survive is to set your new daily routines. For example, you need to decide what time you will get up in the morning, and what will you do when you have finish your working hours. Besides, you also need to decide what will you do in your weekend. Those new routines will help you to keep your activities on. 

4. Give yourself a gift of independence

When you move to a place that is completely new for you and you know nobody, you need to be independent. However, it is normal if you feel afraid of being alone and doing things by yourself. What you can do is to make yourself being a gentle one as soon as possible. Change your perspective that your fear can be your strengths. By doing so, it means you are rewarding yourself with INDEPENDENCE. Once you think you are independent enough, you will not let yourself feeling down and blue anymore. 

5. Appreciate everyone who welcome you warmly 

When you move to a new place, some people might welcome you warmly. Appreciate what people do toward you even though there will be differences between you and them. They are the people who you can ask for help when you require it. Or simple words, they are happy to have you around them. Don't be bashful to say 'thank you' for every single little thing that they do to  you. For example, when they invite you to have lunch together, you can thank them even though you will not join them. 

6. Accept the differences

Image by Google

You probably miss your old place and will compare the differences with your new place. You will feel 'Oh God, I miss my old room. I miss the food I usually eat for lunch. I miss the sound of everything surrounding me' (read also Bazar Ramadhan di Thailand, No Way!). From now on, you have to accept the differences you are facing. Love every single part of your new room, new apartment or new menu for lunch. Try to focus on what you have now rather than focusing on what you lack.  Happy home, happy mind.

So guys, now is the time for you to prove to the world that you can survive no matter what the situation is.

Selasa, 21 Juni 2016

BAZAR RAMADHAN DI THAILAND?? NO WAY!!!

Berpuasa di negara dengan minoritas muslim tentunya mempunyai cerita menarik tersendiri. Menariknya adalah kamu akan menghadapi lebih banyak cabaran dan godaan dibanding berpuasa di negara sendiri (tanah air Indonesia, Aceh khususnya yang kental sekali nuansa Ramadhan nya). Kamu akan mendapati semua warung makan pasti akan buka disepanjang jalan bahkan warung makan halal pun ikut buka dan menjual makanan disiang hari. Nah lho.. Benar-benar menggoda iman. Kalo di negara kita udah dirazia tuh warung. Terus jadi viral.  hehehe...

Pertanyaannya, gimana sih suasana berpuasa di Kecamatan Papayom Kabupaten Phattalung, Thailand yang notabene mayoritas penduduknya beragama Budha? Yah, banyak juga godaannya. Walau pun warung makan berlabel halal bisa mudah didapat didaerah ini, tapi ya kan bosen juga makan diluar terus.
Salah satu warung makan dengan label Halal

Nasi biryani dengan lauk ayam goreng dan thai sauce

Akhirnya saya dan teman saya memutuskan untuk memasak sendiri. Nah, untuk masak sendiri juga luar biasa mencabarnya. Bayangin aja pergi belanja bahan dapur di pasar tradisional yang penjualnya kebanyakan emak-emak. Mereka gak ngerti ngomong Bahasa Inggris dan kami gak ngerti sama sekali ngomong Thai. Udah aja kayak badut dengan gasture yang lentur mendemonstrasikan apa yang kami mau. 

Sebenarnya bisa aja ngandelin google translate. Tapi kadang-kadang aplikasi ini ngaco banget ngleuarin hasil terjemahannya. Emak-emak tadi jadi makin bingung. Dan satu-satunya yang bisa kamu andelin adalah aplikasi Simply Learning Thai dari ponsel pintar. At least kamu tau angka biar ngerti harga barangnya berapa. 

Berpuasa di Thailand suasananya jauh berbeda dengan berpuasa di Aceh. Gak ada bazar Ramadhan atau pasar dadakan sepanjang jalan yang menjual takjil aneka ragam kue dan kolak. Gak ada yang begituan. So, disinilah eksperimen buat kue sendiri dilakukan. Enak gak enak yang penting buatan sendiri (sebenarnya yang jadi chef adalah sikawan). Masak juga dengan resep kreasi sendiri disesuaikan dengan bahan dapur yang ada. 



Sabtu, 18 Juni 2016

Panduan Mengurus Visa Kerja Non-Immigrant Type B Ke Thailand di Royal Thai Consulate-General Penang, Malaysia


Dapat merasakan pengalaman bekerja di luar negeri mungkin jadi impian segelintir orang. Sudah pasti jika kita mendapatkan kesempatan ini, kita harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan termasuk salah satunya adalah visa. Visa yang perlu dipersiapkan adalah visa non-immigrant type B (Business) atau simply disebut visa kerja.

Sama halnya kalau kita mendapatkan tawaran kerja atau sudah diterima kerja di Thailand, teman-teman juga harus mengurus visa type B ini sebelum berangkat. Tapi, kalau teman-teman niat ke Thailand nya kurang dari 30 hari dan cuma untuk holiday saja, maka teman-teman tidak perlu repot mengurus visa apapun.

Sudah banyak blog atau informasi yang menjelaskan panduan mengurus visa kerja ke Thailand yang diurus langsung di Royal Thai Embassy Jakarta. Tapi, bagaimana ceritanya kalau teman-teman belum tanda tangan surat kontrak kerja dan perusahaan/instansi tempat teman-teman akan bekerja meminta untuk datang langsung ke Thailand saat tanda tangan kontrak kerja. Pasti akan mengeluarkan banyak biaya untuk bolak-balik Indonesia-Thailand-Indonesia, kan? Karena surat kontrak kerja ini adalah syarat yang paling penting dalam mengurus visa.

Kalau teman-teman mengalami situasi seperti ini, teman-teman tidak usah khawatir. Teman-teman bisa mengurus visa kerja non B (single entry untuk 90 hari) di Thai Consulate-General Penang, Malaysia. Ini akan lebih mudah untuk teman-teman yang bekerja di kawasan Thailand bagian Selatan atau dekat dengan Hat Yai dan perbatasan Sadao. Prosedur pengurusannya juga sangat mudah asalkan semua dokumen yang dibutuhkan lengkap ditangan. Teman-teman bisa langsung buka websitenya untuk melihat apa saja persyaratan yang dibutuhkan. Tapi mungkin kurang membantu karena mostly informasinya ditulis dalam Bahasa Thai (pengalaman pribadi yang aduhai sekali kesulitannya). So, mungkin tulisan ini sedikit membantu teman-teman dalam mempersiapkan dokumen yang diperlukan.


Dokumen yang diperlukan untuk pengajuan visa non-B:
  1. Passport yang masih berlaku
  2. Foto berwarna 4 X 6 sebanyak 2 lembar
  3. Surat penerimaan kerja di perusahaan/instansi di Thailand (Bahasa Thai dan Bahasa Inggris). Dalam surat ini harus ada keterangan berapa jumlah gaji per bulan dan lamanya masa kerja
  4. Mengisi Form of Employment Certification (akan disediakan oleh pihak perusahaan/instansi tempat teman-teman akan bekerja)
  5. Mengisi formulir pengajuan visa yang bisa didapat langsung di kantornya. Nanti akan ada petugas yang akan membantu menjelaskan tata cara pengisisan. Atau bisa diunduh langsung di websitenya.
  6. Membayar biaya pengajuan visa sebesar RM300.
Tempat dan waktu pengajuan:

Royal Thai Consulate-General Penang, Malaysia beralamat di

1, Jalan Tunku Abdul Rahman, 10350 George Town, Pulau Pinang Malaysia
Tel. (+604) 2268029, 2269484

Waktu pengajuan visa dibuka Senin – Jumat pukul 9.00 - 12.00 siang. Sedangkan waktu pengambilan visa yaitu satu hari setelah pengajuan (besoknya) pukul 14.00 – 16.00 sore.
Perlu diperhatikan juga, Royal Thai Consulate-General tutup pada hari libur Malaysia dan Thailand. Untuk jadwal hari libur dapat dilihat langsung diwebsitenya.

How to get there from Hat Yai, Thailand?

Dari Hat Yai Thailand menuju penang teman-teman bisa naik Van (minibus) seharga 400Bath (kisaran Rp.160.000) dengan perjalanan kurang lebih 4 jam. Teman-teman bisa stay di hotel dekat dengan Komtar Walk yang hanya berjarak sekitar 3.8km dari Royal Thai Consulate-General. 

Teman-teman juga bisa menyewa motor untuk operasional selama disana. Itu akan lebih menghemat biaya teman-teman dibanding naik taksi. Sewa motor RM32/hari (sekitar Rp. 100.000). Teman-teman bisa puas jalan-jalan keliling kota seharian sembari menunggu pengambilan visa besoknya. 

Untuk direction atau arah, teman-teman bisa manfaatkan aplikasi maps dari ponsel pintar. So, yang perlu teman-teman lakukan saat pertama kali sampai di Malaysia adalah membeli Sim Card Malaysia yang kebanyakan bagi free access internet untuk 5 hari. Harga nya RM5 – RM20 tergantung provider nya.

What to do next?

Setelah mendapatkan visa non-B single entry 90 hari, langkah selanjutnya adalah mendapatkan work permit (WP3) dan perpanjangan visa selama 1 tahun di kantor imigrasi terdekat di tempat teman-teman bekerja. Don’t worry too much. Pihak perusahaan/instansi akan membantu teman-teman untuk pengurusan yang satu ini. Untuk persyaratan work permit sendiri adalah:

  1. Passport yang masih berlaku dan fotokopi halaman depan passport
  2. Fotokopi visa non-immigrant type B
  3. Fotokopi stamp (cap) dari imigrasi Thailand yang ada di passport
  4. Foto 4 X 6 sebanyak 3 lembar
  5. Surat kontrak kerja
  6. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir
  7. Surat keterangan sehat (bisa di urus dirumah sakit terdekat dengan tempat kerja teman-teman)
  8. Mengisi formulir pengajuan work permit
  9. Membayar administration fee 100 Bath
  10. Peta atau Denah tempat teman-teman bekerja
  11. Biaya work permit (1500 Bath untuk periode 3-6 bulan, dan 3000 untuk periode 1 tahun).
Setelah mendapatkan work permit, teman-teman dapat mengajukan perpanjangan visa untuk 1 tahun (disesuaikan dengan masa berlaku work permit). Teman-teman juga bisa mengajukan re-entry visa (single atau multiple). Jika teman-teman berniat melakukan perjalanan keluar dari Thailand (akan menguntungkan jika teman-teman travel 4 kali dalam setahun), ada baik nya teman-teman mengajukan multiple entry dengan biaya 3800 Bath. Kalau teman-teman ingin stay saja di Thailand dan tidak berniat melakukan perjalanan keluar Thailand, single entry visa dengan harga 1000 Bath pun sudah cukup.

Ternyata, pengurusan visa dan WP3 ini tidak sesulit yang dikira. Asalkan teman-teman benar-benar memperhatikan setiap syarat yang dibutuhkan. Dan jika butuh bantuan, jangan segan meminta pertolongan pihak perusahaan atau rekan kerja.

Sekian dulu penjelasannya. Semoga bermanfaat. :)