Selasa, 28 Juni 2016

Sinetron Indonesia di Rancah Asia

Assalamualaikum. Selamat pagi teman-teman pembaca. Gimana? Bersemangat gak hari ini? Semangat dong kayak saya. Walau rintik-rintik gerimis diluar sana dan cuaca mendukung banget untuk zzzzz tapi saya coba untuk gembira hari ini, walau kondisi kesehatan lumayan drop. Dikantor saya sapa semua staf, 'Good morning. Have a nice day. Wow, nice dress. Good luck', cuma ngucapin frasa simpel kayak gitu dengan senyum sedikit lebar. Menebar keceriaan. Mereka yang lagi sibuk banyak kerjaan, muka cemberut tanda serius, jadi ikut tersenyum dan bisa refresh kembali. You see, one smile changes the world.

Itu cuma paragraf pembuka aja sih. Yang mau dibahas disini tu bukan tentang smile brings you happiness, tapi tentang sinetron Indonesia yang terkenal di rancah Asia. Banyak sinetron Indonesia yang tayang di Malaysia, mungkin kebanyakan dari kita sudah tau itu. But, gimana ceritanya kalau tayang di Thailand? Saya baru tau kalau sinetron kita juga laku di negara gajah putih ini.

Saya iseng nyalain tv tadi pagi pas sahur. Biar sahurnya meriah gitu, soalnya sendirian sih. Kalau sebelum-sebelum ini kan sahurnya ada yang nemenin. Tapi doi nya udah mudik duluan. Walau gak ngerti programnya bahas apaan, yang penting ada suaranya 😄. Pencet-pencet remote nyari siaran yang pas, saya pun terkejut kok ada sinetron Ketika Cinta Bertasbih tayang di TV3 Thailand, pastinya udah di dubbing dengan Bahasa Thai. Mungkin karena lagi bulan Ramadhan, jadi sinetron yang di putar bernuansa religi. Lucu juga sih denger dialog yang udah di dubbing gitu. Tapi at least ngerti gerakan bibirnya ngomong apa.

Menurut saya, sinetron Ketika Cinta Bertasbih ini-walau saya gak ngikutin semua episodenya-adalah sinetron yang mengandung banyak pesan didalamnya. Selain tampil lebih religius, sinetron ini juga menggambarkan bagaimana sepasang suami istri mencari Ridho Ilahi. Layar lebar film yang diangkat dari Novel karangan Habiburrahman El Shirazy juga sukses menuai jutaan penonton di Asia Tenggara. Wajar aja kemudian dijadikan drama series untuk memuaskan hati penggemar pelakon-pelakonnya. Masih ingat kan, film ini terkenal dengan bakso cintanya Azzam (tetiba jadi ngidam bakso) 😂.

So guys, walau miris juga sinetron Indonesia sekarang ceritanya gak ada lesson nya, beberapa sinetron kita ada juga yang sarat pesannya dan laku di negara Asia Tenggara. Saya rasa, kalau kualitas perfilman Indonesia diupgrade, akan lebih banyak film atau sinetron kita akan tayang dinegara Asia lainnya. Ini cuna opini saya-yang siapa lah ini-yang bukan pengamat film tapi peminat nonton film. 😊

Proud to be Indonesian!!
Gimana menurut kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar